Aspirin Sebagai Obat Kanker Payudara

Fimela diperbarui 07 Mar 2014, 11:26 WIB

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang sering membuat wanita tidak percaya diri. Pasalnya penderita sering putus asa karena sulitnya menemukan obat kanker payudara yang cocok. Selain itu, jika terlambat diantisipasi, penyakit ini juga bisa membuat penderitanya menanggung resiko yang lebih parah termasuk kematian.

Di samping resiko di atas, jika mencapai stadium akhir biasanya penyakit ini juga mengakibatkan penderita merasakan sakit yang sangat hebat. Kebanyakan dari mereka mengambil jalan pengobatan dengan operasi, yaitu dengan membuang sel-sel kanker yang menempel pada payudara.

Masalahnya, tindak operasi jelas dapat merusak struktur payudara. Syukur jika kanker tersebut tidak kembali lagi. Tetapi bagaimana jika sel kanker tersebut bandel, tetap kembali dalam waktu beberapa tahun berikutnya?

Itulah sebabnya, Ladies perlu mengetahui obat alternatif untuk kanker yang satu ini. Melangsir ulang dari laman naturalmedicinejournal.com, salah satu obat yang dapat mengurangi penjalaran sel kanker payudara adalah Aspirin.

Mengapa aspirin dapat memperkecil resiko kanker payudara? Apa saja yang terkandung dalam aspirin? Simak jawabannya di bawah ini ya Ladies.

Aspirin adalah jenis obat asam asetil salisilat atau asetosal. Jenis ini merupakan obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik, atau dalam bahasa sehari-harinya, penahan rasa sakit atau nyeri minor.

Selain itu, senyawa analgesik juga sering digunakan sebagai antipiretik atau anti panas dan demam serta dan anti-inflamasi atau peradangan. Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah, tapi dalam tempo lama, untuk mencegah serangan jantung.

Menurut laman sumber di atas, orang yang mengkonsumsi aspirin dalam dosis rendah, yakni kurang dari 300 mg per hari, selama 3 tahun dapat menurunkan resiko penyebaran kanker payudara 25%. Dan jika mengkonsumsi aspirin sebanyak 75 mg atau lebih per hari selama enam setengah tahun dapat menurunkan resiko penyebaran hingga 36%.

Jadi, jika di antara Ladies ada yang memiliki masalah terkait dengan kanker payudara pengobatan yang satu ini dapat dicoba. Namun jangan lupa, mengingat lamanya waktu yang dibutuhkan dan limitasi dosis, penggunaannya harus sesuai dengan resep dan petunjuk dokter.

Semoga berhasil ya Ladies.

Oleh : Dwi Yonas P.

 

(vem/ver)