Setelah melahirkan dan memiliki buah hati, Anda akan memikul tanggung jawab sebagai seorang Ibu. Anda harus siap terjaga di malam hari untuk menyusui si kecil yang tiba-tiba menangis karena lapar. Karena beban yang di pikul cukup berat, cerita menyusui kali ini akan membahas cara seorang Bunda menangani kondisi psikologis saat menyusui.
Pada laman nursingnurture.com, seorang Bunda bernama Meagan pernah berbagi pengalamannya dalam proses menyusui. Ia mengaku secara fisik ia tidak memiliki banyak kendala dalam proses menyusui yang ia jalani. Ia bahkan dapat memberikan ASI dengan sangat cepat pada buah hatinya.
Setelah melalui proses melahirkan yang memakan waktu 16 jam. Suster langsung memberikan putranya untuk mendapatkan ASI pertama. Proses ini berjalan lancar. ASI dapat keluar tanpa hambatan, dan si kecil pun dapat menikmati makanan pertamanya dengan sempurna.
Berbeda dengan Bunda lainnya yang mengalami kendala dengan kondisi fisik ketika harus menyusui, Bunda Meagan merasa psikologisnya memerlukan waktu yang cukup lama untuk mampu beradaptasi.
Saat memberikan ASI eksklusif selama satu tahun kepada putranya, Bunda Meagan merasa sangat terbebani. Ia mengaku merasa sangat lelah yang terkadang membuatnya ingin berhenti menyusui. Setelah masa menyusui telah usai, Bunda Meagan merasa menyesal dengan sikapnya yang merasa terbebani.
Berkaca dari pengalaman Bunda Meagan, ada baiknya jika Bunda mempersiapkan segala halnya sebelum menyusui, termasuk urusan psikologis.
Oleh : Ratna K.D
(vem/ver)