Kita sering sekali mendengar kisah atau kasus tentang kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT. Namun beberapa wanita korban KDRT jarang sekali meninggalakan pasangannya, apalagi melaporkan tindakan ini kepada pihak yang berwajib. Dalam beberapa kasus, justru kerabat atau tetangga korbanlah yang melaporkan kasus KDRT.
Nah, sering kali kita bertanya-tanya, kenapa dia tidak meninggalkan pasangannya? Kenapa dia memilih untuk tetap bersama dengan pasangannya yang jelas-jelas sering melakukan kekerasan? Masalahnya, pelaku kekerasan seringkali bukanlah orang asing, justru orang yang sangat dipercaya atau yang sangat disayangi korbannya.
Dan ketika kekerasan terjadi bukan di tempat yang terisolasi, si korban akan mulai mengganggap hal ini normal. Kemungkinan yang lain juga adalah bahwa si korban takut dengan pelaku, dan rasa takut inilah yang dipakai pelaku untuk mengontrol korbannya secara total.
Situs soc.ucsb.edu menyebutkan beberapa hal lain yang membuat korban tetap memilih untuk tinggal bersama pasangannya yang suka melakukan kekerasan, di antaranya adalah
- korban memang mencintai pasangannya
- korban bergantung secara finansial kepada pelaku karena pelaku melarangnya bekerja
- korban tidak punya tempat untuk dituju karena pelaku biasanya melarang korban memiliki hubungan dekat dengan orang lain
- korban khawatir atas keselamatan dirinya dan atau anak-anaknya
- kepercayaan atau agamanya melarang perceraian, dan atau
- korban tinggal di lingkungan yang bisa disebut 'permisif' terhadap kekerasan terhadap wanita.
Nah, jika anda atau seseorang yang anda kenal mengalami KDRT, jangan diam saja ya ladies. Segera laporkan kasus ini kepada pihak yang berwajib.
Oleh: Teylita A
(vem/rsk)