Voyeurisme dan Eksibisionisme pada Masing-masing Orang?

Fimela diperbarui 27 Jan 2014, 07:38 WIB

Ladies, voyeurisme dikategorikan sebagai kelainan seks. Mengintip, dan mengobservasi lawan jenis tanpa sepengetahuan mereka merupakan gejala voyeurisme. Tapi, bukankah sebenarnya hal ini tampak normal!?

Eksibisionisme, juga. Saat kita merasa bangga memiliki tubuh yang menarik lalu mempertontonkannya sedikit pada lawan jenis, juga bisa dikatakan sebagai gejala eksibisionisme. Tapi, lagi-lagi nih Ladies, bukankah itu juga terdengar normal?

Nah, menurut psychologytoday.com, sebenarnya ada voyeurisme dan eksibisionisme pada tiap-tiap individu. Semua pasti menghabiskan waktu lebih dari 10 detik jika dipertontonkan x-rated movies (film dewasa), terlepas apakah si penonton mengutuk atau tenggelam dalam film tersebut. Intinya, semua tertarik pada subjek itu.

Tapi, beberapa orang terlalu 'tenggelam' Ladies. Menurut situs yang sama, penelitian oleh Institut Karolinska menemukan bahwa 4.1 persen pria dari 2.450 sampel adalah eksibisionis yang sudah pernah melakukan 'pertunjukan'. Sedangkan hanya 2,1 persen wanita yang seperti itu. Jadi, pria lebih eksibisionis daripada wanita.

Tapi, tak hanya itu, Ladies. Berdasarkan penelitian yang sama, 11,5 persen persen pria menderita voyeurisme, dan hanya 3,9 persen dari sampel wanita. Dan lagi-lagi, adalah pria yang lebih voyeuris daripada wanita!

Penelitian itu dilakukan pada sampel yang berkewarganegaraan Swedia. Memang tak mungkin disamakan dengan Warga Negara Indonesia yang Religius, Moralis, dan Berketuhanan. Tapi berani gak ya kalau jadi sampel penelitian semacam itu?

Oleh: Sahirul Taufiqurrahman

(vem/rsk)