Sexual Sadism dan Gejalanya

Fimela diperbarui 27 Jan 2014, 07:07 WIB

Kalau kita bicara soal seks, yang ada di benak kita pasti ada momen-momen yang menyenangkan bersama pasangan. Ada rasa puas dan bahagia di sana. Nah, memang seperti itulah seharusnya seks itu. Tapi ada lho orang yang mencapai kepuasan justru dengan menyakiti orang lain! Kelainan seksual ini disebut seksual sadism.

Seperti yang dilansir dari situs minddisorders.com, seseorang yang menderita seksual sadism akan mencapai kepuasan seksual ketika ia secara fisik atau psikis melukai/menyakiti atau mempermalukan orang lain atau pasangannya baik disetujui atau tidak. Jika anda berpikir kebanyakan orang tidak akan menyetujui diperlakukan seperti ini, tunggu dulu.

Ada lho orang-orang yang mencapai kepuasan seksual ketika ia disakiti atau dipermalukan, nah seseorang dengan karakteristik ini bisa jadi menderita sexual masochism. Jika kegiatan seksual melibatkan seorang sadis dan masochis dan atas persetujuan keduanya, kegiatan tersebut dinamakan sadomasochism.

Seseorang dengan seksual sadism kemungkinan akan mengalami stress atau gangguan mental dikarenakan pasangannya tidak mau terlibat dalam tindakan sadisnya. Meskipun fantasi sadisme dimulai dari masa anak-anak, tanda-tanda serta kecenderungan untuk melakukan aksinya muncul ketika orang tersebut dewasa.

Mendiagnosa sadism tidak mudah, karena kebanyakan orang dengan seksual sadism tidak akan begitu saja datang untuk terapi. Beberapa justru setelah ketahuan oleh pihak yang berwajib, barulah ia dikirim untuk menjalani terapi, beberapa ada juga yang karena mereka takut ketahuan rekan kerja, atau karena pasangan mereka mulai stres karena tendensi sadism yang dia miliki.

Oleh: Teylita A

(vem/rsk)
What's On Fimela