Tahukah ladies bahwa ada beberapa jenis paraphilia atau kelainan seksual dalam masyarakat. Salah satunya adalah sexual sadism atau biasa disebut dengan sadisme saja di mana penderitanya mencapai kepuasan seksual ketika ia melukai/menyakiti atau mempermalukan seseorang atau pasangannya baik disetujui kedua belah pihak atau tidak.
Seperti yang dirilis di situs minddisorders.com, seseorang dikatakan memiliki kecenderungan seksual sadism ketika ia memiliki fantasi, hasrat atau perilaku seksual yang kuat yang meliputi tindakan nyata yang membuat orang lain menderita, tersakiti atau malu baik secara fisik atau psikis. Nah, rasa sakit atau malu yang diderita korban inilah yang kemudian membuat seorang sadis bergairah. Kecenderungan ini harus ada minimal selama 6 bulan agar seseorang dapat dikatakan memiliki kecenderungan sebagai seorang sadis.
Tapi, jangan menyalahartikan “love-bites” dengan sadism ya. Sedikit mengigit atau menggaruk atau mencakar pasangan ketika berhubungan intim masih bisa dikatakan batas wajar dalam melakukan hubungan intim.
Perawatan penderita sadisme biasanya meliputi terapi untuk melatih kemampuan sosial, atau ada juga yang melatih mengatur kondisi di mana seorang sadisme bergairah. Hal ini diharapkan dapat mengurangi keinginan untuk bertindak sadis dalam berhubungan intim. Pemberian obat-obatan diberikan kepada seorang sadis yang lebih parah dan memiliki kemungkinan membahayakan orang lain. Obat yang diberikan biasanya merupakan hormon yang mengurangi kadar testosterone, serta obat-obatan serotonin.
Oleh: Teylita A
(vem/rsk)