Seri Mairil II: Tingkah Santri Putra Berhubungan Sesama Jenis

Fimela diperbarui 22 Jan 2014, 12:18 WIB

Ladies tentu sudah sangat paham, bila pergaulan sesama jenis dalam pesantren dibatasi dengan amat ketat. Pada artikel lalu, kita telah membahas fenomena mairil atau hubungan sesama jenis di pesantren pria. Sekarang, yuk kita intip bagaimana sih polanya?

Disebutkan dalam annunaki.me, fenomena mairil biasanya dilakukan oleh santri senior, guru muda yang belum menikah, atau pengurus pesantren dengan santri muda yang baru masuk. Iya, Ladies, biasanya para santri muda ini masih bertampang imut dan baby face, karena umur mereka memang masih sekitar 12-13 tahun. Nah, mereka ini nantinya kemana-mana akan selalu bersama, bergandengan tangan, mencucikan baju, bahkan sampai memasakkan makanan satu sama lain. Biasanya santri senior akan berperan sebagai ‘suami’ yang menjaga, membimbing, dan kadang memberikan uang saku pada santri yunior, yanglebih berperan sebagai sosok ‘istri’ penurut.

Sebuah buku berjudul Mairil, Sepenggal Kisah Biru di Pesantren oleh Syarifuddin yang diulas dalam muhammad-zainab.blogspot.com menceritakan dengan santai tentang fenomena ini. Ia menuturkan bahwa ada hukum tidak tertulis yang harus dipatuhi para pelaku mairil ini. Jika seorang santri sudah menjadi mairil orang, ia akan dimanja dan dikasihi seperti layaknya orang pacaran. Dan jika mairil ini dekat dengan orang lain, wah, cemburu, konflik, atau adu jotos mungkin akan segera mewarnai kisah mereka.

Tapi perlu digarisbawahi ya Ladies, bahwa perilaku ini umumnya akan langsung ditinggalkan begitu santri lulus. Mereka pun akan menikah dan mempunyai anak, karena ini memang bukan homoseksualitas permanen. Hayo, kalau suami Ladies ada yang bekas santri, bisa lho, ditanyakan!

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/rsk)
What's On Fimela