Pesantren adalah lingkungan khusus yang disediakan bagi umat Islam yang ingin memperdalam ilmu dan pengetahuan seputar agama Islam. Berbagai kegiatan seperti pengajian kitab dan kegiatan kerohanian lain mewarnai hari-hari pesantren yang ada di Indonesia.
Terkait dengan peningkatan ilmu pengetahuan agama, ternyata pesantren juga tetap mengajarkan pendidikan seks pada santrinya. Pendidikan seks bagi santri dinilai penting sebab menurut laman suar.okezone.com pesantren juga ternyata cukup berpotensi untuk menjadi tempat melakukan tindakan seksual seperti homoseksual, lesbian, dan sodomi.
Namun Ladies, tahukah Anda seperti apa metode pendidikan seks di pesantren? Apakah sama dengan di lembaga pendidikan formal lainnya? Mari cari tahu.
Pendidikan seks di pesantren disampaikan dalam pengajian kitab, yakni seperti kitab Uqudul Lujain dan Quratul Uyun. Seperti yang disampaikan di laman edukasi.kompasiana.com, pengajian kitab tersebut tidak sembarang dibahas di majelis yang bebas dihadiri santri dari berbagai usia, hanya yang sudah dinilai cukup dewasa saja yang boleh.
Menarik juga untuk mengetahui isi dari kitab tersebut, Ladies. Dalam kitab tersebut, memang isinya tidak beda jauh dengan kitab Kamasutra dari Hindu-Budha yang membahas tentang posisi hubungan bercinta. Namun bedanya adalah dalam pengajaran di pesantren menanamkan bahwa berhubungan seks bukan sekadar menjadi curahan kasih sayang dua sejoli, namun juga sarana ibadah bagi Sang Pencipta.
Selain itu Ladies, dalam kitab tersebut juga disampaikan secara detail tentang apa saja yang dianjurkan untuk dilakukan oleh suami terhadap istri saat berhubungan. Beberapa hal pra melakukan hubungan seks juga disampaikan secara detail.
Oleh: Kamilah
(vem/rsk)