Islam memiliki aturan-aturan yang jelas dan tegas dalam berbagai hal termasuk melakukan hubungan seksual dalam sebuah pernikahan yang sah. Berikut bebrapa peraturan dan batasan yang harus diketahui oleh pasangan muslim muslimah.
"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman."
Tertuang dalam surat di atas bahwa kita dapat melakukan darimana saja yang kita kehendaki namun tidak termasuk dari anus karena sangat tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan seks melalui anus dalam Islam.
Melakukan hubungan seksula melakui anus atau yang sering disebut anal seks sangat dilarang dalam Islam. Meskipun tidak ada keterangan yang jelas tentang hal ini namun dijelaskan dalam tafsir dari Abu Hurairah yang berisi larangan tentang melakukan hubungan seksual dengan istri melalui anus.
Dilansir dari islam.stackexchange.com, tidak diperbolehkan melakukan hubungan seksual dengan pasangan saat istri sedang dalam masa haid atau masa nifas hingga istri bersuci karena sungguh Alloh mencintai orang-orang yang bersuci.
Hubungan seksual juga dilarang selama melakukan puasa. Selain saat berpuasa, hubungna seksual juga dilarang ketika sedang ber i’tikaf atau berdiam diri di masjid.
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagi kamu, dan kamu pula adalah pakaian bagi mereka, Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada manusia, supaya mereka bertakwa”.
Oleh: Lia
(vem/rsk)