Sebagai orangtua, terkadang menjaga sang buah hati agar tidak melakukan hal-hal yang di luar batas bukanlah perkara yang mudah. Ditambah lagi dengan perkembangan zaman yang semakin canggih yang dapat memberikan kesempatan pada anak-anak untuk mengakses apa saja melalui Internet. Terkadang para orangtua dibuat kebingungan untuk mengontrol apa yang diakses anak-anak.
Jaringan Internet yang semakin canggih, membuat anak-anak dapat melihat apa saja termasuk hal-hal yang belum pantas mereka lihat. Lalu bagaimana sikap orangtua untuk dapat mengarahkan anak-anak ke arah positif agar terhindar dari hal-hal negatif. Ibarat dua mata pisau, Internet dapat memberikan manfaat jika digunakan dengan semestinya, namun juga bisa memberikan dampak buruk jika tidak mampu menggunakannya.
Menerut laman bbc.co.uk, anak-anak lebih sering menghabiskan waktu di depan komputer untuk online. Pada tahun 2012, sekitar 28% anak-anak yang berumur antara 5 sampai 15 tahun telah memiliki Smartphone. Dan untuk sekarang, presentase tersebut meningkat 21% menjadi 49%. Smartphone dapat memberikan kepada anak untuk dapat setiap saat online dan melihat situs situs baru tanpa batas.
Lucky Emmerson, salah satu anggota forus sex education di Inggris menyatakan bahwa pendidikan seks yang dilakukan di sekolah dapat menjadi salah satu cara agar anak-anak tidak melihat situs-situs yang belum pantas mereka lihat. Pendidikan mengenai gender dan masalah sensitive pada bagian tubuh bisa dijelaskan pada anak untuk membuat mereka tidak asing lagi dengan permasalahan seks.
Oleh: Ratna K.D.
(vem/rsk)