Isu pendidikan seksual pada usia sekolah sudah semakin santer digulirkan di dunia pendidikan. Keluarga juga merupakan elemen penting untuk memberikan edukasi perihal seksualitas mendasar pada anak serta mendampingi anak agar ia tidak ‘tersesat’ ketika mendapatkan materi ini di sekolah. Untuk itu, Bunda perlu memperhatikan langkah-langkah lansiran health.detik.com ini dalam menyikapi pendidikan seks yang telah anak terima di sekolah.
Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah membiarkan anak mendapatkan pendidikan ini di sekolah. Bila ada beberapa materi yang tidak Bunda setujui, jangan panik dulu. Evaluasi ulang dengan suami. Siapa tahu materi itu memang perlu, tetapi keseganan Bunda membuatnya terlihat tabu.
Kedua, usahakan Bunda tetap menjaga komunikasi yang terbuka dengan anak. Sehingga anak tidak perlu merasa riskan untuk berdiskusi dengan Anda. Tanyakan juga kurikulum pendidikan seks di sekolah anak, baik dari anak langsung atau dengan pihak sekolah. Akan sangat baik juga bila Bunda bisa berhubungan dekat dengan guru pendidikan seks di sekolahnya, agar Anda bisa ikut memberi saran dalam pengembangan materi pendidikan seks. Tapi hindari untuk mendikte guru tersebut ya, Bunda.
Bunda tidak perlu takut bahwa pendidikan seks malah menjerumuskan anak pada pornografi. Seperti yang dilansir oleh perempuan.com, pendidikan seks malah akan memberikan informasi yang layak pada anak untuk memahami identitas seksualnya, serta membangun sikap dan kepercayaan anak tentang seks. Nah, Bunda, jangan biarkan ketakutan Anda membuat anak buta akan kesehatan seksualnya sendiri, ya.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/rsk)