Saat dahulu Anda masih bersekolah, sepertinya masih belum ada pendidikan seks yang diajarkan di sekolah. Biasanya, sekolah setingkat SMA akan membahas tentang reproduksi manusia pada pelajaran Biologi, dan itu terbatas pada siswa di jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Saat itu pun seks bebas masih tidak seperti saat ini yang jumlahnya semakin meningkat.
Namun Ladies, saat ini pemerintah Indonesia sudah menyadari pentingnya pendidikan seks sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya seks bebas di pergaulan para remaja yang belum menikah. Namun dalam penerapannya, ternyata banyak pendidik yang masih meragukannya.
Seperti yang dilansir oleh thestar.com, para pendidik di Malaysia saat ini masih enggan untuk menerapkan pendidikan seks sebab mereka masih belum dibimbing untuk mengetahui apa saja batasannya, tentang kompleksitas dan sensitivitas seks sebagai bahasan utama, serta batasan-batasan tertentu.
Selain itu, terkait dengan pembahasannya yang kebanyakan membahas tentang anatomi manusia dan kesehatan (tentang penyebaran penyakit menular HIV/AIDS), ada yang menyarankan untuk mengkhususkan pendidikan seks kepada ahli medis seperti dokter.
Dengan profesinya sebagai dokter, pendidikan seks diharapkan mampu menjadi materi yang tidak disalahpahami oleh siswa.
Namun Ladies, baik diajarkan oleh guru atau dokter, pendidikan seks merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Selain bisa menyampaikan tentang materi seks, pendidik harus mampu menanamkan maksud dan pentingnya pendidikan seks di dalam pikiran siswa sehingga pendidikan tidak lagi salah sasaran.
Oleh: Kamilah
(vem/rsk)