Kelainan Seks Bukan Untuk Disembunyikan Tapi Dicari Penangkalnya

Fimela diperbarui 16 Jan 2014, 03:50 WIB

Bunda, apakah Anda memiliki rekan yang memiliki kelainan seks? Seperti suka memamerkan organ seksual, terangsang saat melihat tubuh anak di bawah umur, atau terangsang dengan mengintip atau melihat orang lain melakukan hubungan seksual adalah beberapa jenis kelainan seksual yang sudah lama ada.

Namun Bunda, karena hal semacam yang tersebut di atas adalah hal yang tidak umum terjadi, sehingga dianggap sebagai kelainan. Lalu, bagaimana Anda menghadapi kelainan seks yang mungkin saja Anda atau rekan dekat Anda alami? Jangan disembunyikan, malu, atau justru mengucilkan atau merasa terasingkan, Ladies. Carilah penangkalnya agar tidak semakin merugikan dirinya sendiri atau orang lain.

Seperti yang dilansir oleh laman psychcentral.com, kelainan seks bukan menandakan bahwa ada yang salah dengan diri seseorang. Hanya saja, orang yang bersangkutan sedang mengalami sebuah permasalahan yang bisa terjadi kapan saja hingga merugikan siapa saja. Orang yang mengalaminya biasanya tidak mampu untuk mengontrol dirinya sendiri.

Timbulnya gairah seksual pada orang, normalnya terjadi apabila ia berada di keramaian, tentu gairah seksualnya akan terkontrol meskipun ada seseorang yang secara fisik menggodanya. Namun tidak untuk yang mengalami kondisi seks kurang normal tertentu yang dirinya bisa dengan mudah ereksi (untuk pria) atau Miss V mengeluarkan pelumas (untuk wanita) yang menandakan sudah ‘on’ dan susah terkontrolnya libido.

Karena tak terkontrol meski tak diinginkan, ia akan merasa tidak normal dan akan semakin bersembunyi namun kondisinya justru tak semakin baik. Untuk itu Bunda, sebab Anda sudah mengerti, bantulah rekan Anda untuk menemukan jalan keluarnya agar ia bisa dengan tenang berada di tengah-tengah lingkungannya.

Oleh: Kamilah

(vem/rsk)
What's On Fimela