Stimulasi, Orgasme, dan Kontraksi Uterus

Fimela diperbarui 06 Des 2013, 16:18 WIB

Kebanyakan orang menganggap seks ketika hamil tidak baik untuk sang ibu maupun janin yang sedang dibawa di dalam rahimnya. Namun faktanya, menurut babycenter.com, untuk wanita yang memiliki proses kehamilan yang normal, melakukan seks tidak akan memberikan masalah pada kandungan anda kok

Lalu bagaimana dengan mengalami orgasme? Apakah orgasme aman dialami ketika anda sedang hamil? Sebenarnya sama kok, Ladies. Anda tidak perlu takut mengalami orgasme ketika sedang hamil. Orgasme mungkin akan menyebabkan otot-otot serviks mengalami kontraksi dan kram lokal yang akan hilang dalam waktu singkat. Stimulasi seksual non-penetrasi yang bisa menyebabkan orgasme, misalnya nipple- atau breast-play, oral seks, pijat sensual, dan lain sebagainya juga bisa memicu kontraksi dan kram lho.

Selain itu, prostaglandins yang keluar bersama sperma dalam air mani bisa dengan mudah memicu otot-otot serviks untuk mengalami kontraksi dan kram. Namun, sama seperti halnya kram akibat orgasme, kram akibat prostaglandins juga tidak akan berlangsung lama ataupun terlalu parah kok

Namun, alasan di balik ketakutan atas orgasme ketika sedang hamil buka tanpa alasan lho, Ladies. untuk mereka yang masa kehamilannya sudah memasuki trimester ketiga atau bahkan sudah menginjak minggu-minggu terakhir, kontraksi dan kram akibat orgasme bisa menjadi pemicu untuk proses persalinan lho. Jadi kecuali anda siap untuk menghadapi proses persalinan yang akan terjadi di tengah seks, hindarilah orgasme di masa-masa akhir kehamilan ya.

Oleh: Mamor Adi P.

(vem/rsk)