Seperti pada artikel sebelumnya, ajaran dari tradisi Nathni Utarna agaknya mulai luntur, Ladies. Coba Anda perhatikan, bagaimana mungkin hanya karena kesulitan ekonomi, para pria tega menghajar istri dan anak yang tidak sesuai harapan (perempuan)? Hal ini terkait dengan kasus yang sebenarnya rahasia, namun terdeteksi oleh bloomberg.com.
Seorang suami tega menghajar istri dan anak laki-lakinya. Alasan utama sang suami tidak lain adalah karena sang istri tidak bisa melahirkan seorang anak perempuan. Dalam hal ini, anak laki-laki dipandang tidak berguna karena tidak bisa dimanfaatkan sama sekali (untuk tradisi ini).
Dikatakan oleh seorang sosiolog bernama Mukherjee asal India bahwasanya hal tersebut (tradisi Nathni Utarna) memang sulit sekali dimengerti arah tujuannya. Ladies, bayangin deh anak perempuan dan juga istri harus tidur dengan laki-laki lain yang sama sekali tidak dikenal. Dalam hal ini, dalam masyarakat yang berasaskan patriarki seperti India memang menjadi hal yang sulit dimengerti mengapa hal ini harus tetap ada.
Wanita, bagaiikan sebuah komoditas yang keberadaanya hanya untuk dieksploitasi dan dipergunakan sebagai menjadi mesin uang dalam keluarga.
Disitulah dua hal (tradisi yang mengarah pada bisnis protitusi dan pelanggaran HAM) yang patut diperhatikan keberadaanya. Jika hal itu memang itu bertujuan untuk sebuah tradisi, mengapa harus ada pukul memukul dan paksaan kepada wanita yang akan dipersembahkan?
Oleh: Afif Mukminin
(vem/rsk)