Ketika kata Yahudi disebutkan, mungkin Ladies akan berpikir tentang pembahasan berbau konspirasi. Namun, tidak untuk kali ini, bahasan menarik yang akan dikupas dalam artikel ini adalah pandangan kaum Yahudi tentang hubungan seksual. Hal yang belum pernah Anda dengar kan? So, check this out!
Dalam agama Yahudi, hubungan seksual antara suami dan istri dibahas secara gamblang dalam kitab sucinya. Sebagamana dilansir dari myjewishlearning.com, dalam ajaran Yahudi, kenikmatan dalam bercinta adalah hak bagi seorang wanita dan kewajiban bagi seorang laki-laki. Jadi yang harus terpuaskan selama bercinta adalah wanita, sedangkan suami bertugas untuk memuaskan. Seorang istri berhak untuk memaksa suaminya agar mampu memberikan kepuasan dalam berhubungan intim, sedangkan suami tidak memiliki hak untuk menuntut istrinya.
Bahkan, seorang istri berhak mencerai suaminya bila sang suami tidak mampu memuaskan hasrat istrinya. Sebab, pada kenyataannya, pihak yang lebih sering mendapatkan kepuasaan dalam hubungan intim adalah lelaki. Orgasame pada lelaki lebih mudah dicapai, sedangkan wanita membutuhkan rangsangan yang lebih lama untuk mencapai orgasme.
Oleh karena itu agar kaum wanita juga bisa terpuaskan dalam hubungan seksual, maka ajaran ini diterapkan. Ini merupakan bukti bahwa kenikmatan dalam berhubungan intim adalah hal yang penting dalam pernikahan. Kenikmatan yang dimaksud bukanlah kenikmatan satu pihak melainkan kenikmatan kedua pasangan, suami dan istri.
Oleh: Muhammad Hilmy
(vem/rsk)