Ada banyak alasan mengapa pendidikan seksual bagi anak-anak usia SD hingga SMA sangat kurang di negara ini. Bisa jadi disebabkan oleh orang tua maupun guru di Indonesia yang masih memegang adat ketimuran terlalu kuat sehingga menganggap membicarakan seksualitas di ruang umum adalah sesuatu yang tabu.
Atau mungkin karena alasan para generasi muda ini suatu saat akan mengerti sendiri. Alhasil, pendidikan seksual remaja pada akhirnya cenderung didapatkan melalui jalan negatif, seperti menonton film porno maupun eksplorasi seksualitas secara menyimpang dengan teman sebaya.
Berikut ini lanjutan tentang hal-hal apa saja yang perlu Anda ketahui tentang pendidikan seksual remaja, masih dari yourtango.com.
4. Sangatlah wajar bagi remaja untuk mencari tahu informasi yang berkaitan dengan seksualitas, terutama terkait tubuhnya sendiri. Daripada memandangnya sebagai hal tabu, informasi terkait seksualitas juga akan menyiapkan para remaja untuk lebih siap mengahadapi tubuh dan seksualitas pribadinya.
5. Pendidikan seksual yang baik tidak akan memotivasi remaja untuk melakukan hubungan seksual. Sebaliknya, pengetahuan yang cukup dan memadai dalam hal seksualitas akanb membentuk pandangan dan nilai positif dalam diri seorang remaja mengenai bagaimana seksualitas yang baik dan aman bagi dirinya. Selain mengenai seksualitas, melalui pendidikan seksual, seorang remaja juga akan mempelajari bagaimana sebaiknya berinteraksi dengan sesama maupun pasangan hidupnya nanti, serta bagaimana kesehatan reproduksi, peranan gender, maupun seluk-beluk tubuh manusia itu sendiri.
6. Hasrat bercinta merupakan sesuatu yang bersifat hormonal dan layak dirasakan oleh tiap manusia, namun melalui pendidikan seksual yang baik, seorang remaja akan mengetahui bagaimana mengelola pengaruh hormon tersebut dalam rangka interaksi dengan sesamanya.
Oleh: Fadhila Eka Ratnasari
(vem/rsk)