Seperti Apa Sih Pendidikan Seks di Pesantren?

Fimela diperbarui 27 Nov 2013, 09:32 WIB

Pesantren adalah sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, karena Islam dipercaya sebagai agama yang mampu menjelaskan seluruh perkara kehidupan manusia. Tapi, sayangnya banyak orang menganggap bahwa pesantren bersikap tertutup tentang pengetahuan seksual. Benarkah?

Berdasarkan edukasi.kompasiana.com, pesantren mewajibkan santrinya untuk mempelajari kitab Uqudul Jain Fi Bayani Huququz Zaujain, dan kitab Qaratul 'Uyun. Kedua kitab ini berisi tentang pendidikan seksual secara Islami.

Dengan cara yang Islami, kitab Qaratul 'Uyun membahas gaya-gaya bercinta. Kitab ini mirip dengan Kamasutra di Agama Hindu, hanya saja Allah selalu hadir di setiap adegan bercinta.

Salah satu contohnya adalah, dituliskan bahwa sebelum bercinta, hendaknya pasangan suami istri mandi, wudhu dan sholat dua rakat terlebih dahulu. Lalu membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan sholawat masing-masing tiga kali. Setelah itu, pasutri juga dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Saat proses koitus dan setelah ke dua pasangan mengalami orgasme, tetap dianjurkan untuk selalu bersyukur dan memohon perlindungan pada Allah SWT.

Ternyata Islam tidak setertutup itu khan soal hubungan seksual? Islam mengatur seperti itu agar berhubungan seksual tidak hanya menjadi permainan tapi sebuah ritual sakral yang sarat akan Cinta pada sesama manusia dan Allah SWT.Jadi, sesungguhnya ada bahan ajar di pesantren yang membahas pengetahuan seksual.

Sayangnya, id.berita.yahoo.com menuliskan bahwa pendidikan di pesantren belum mampu memberikan deskripsi mendetail mengenai kesehatan organ reproduksi dan hak-hak yang berkaitan dengannya. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang berprasangka bahwa tidak terdapat pendidikan seksual di pesantren.

Singkatnya, adalah tenaga pengajar pesantren yang kurang mampu untuk mengolah materi ajar pengetahuan seksual yang sudah ada. Bukan dikarenakan materi ajar yang tidak ada.

Oleh: Sahirul T.

(vem/rsk)
What's On Fimela