Acceptance – Tahap Yang Harus Dicapai Bagi Penderita Herpes

Fimela diperbarui 26 Nov 2013, 22:32 WIB

Kisah ini adalah cerita dari seseorang yang menderita herpes. Tertulis dalam ashasexualhealth.org, sebulan setelah usianya menginjak 18 tahun, orang ini merasakan adanya benjolan-benjolan kecil yang terasa sakit di sekitar organ seksualnya. Pada awalnya ia tidak begitu perduli dengan keadaan ini. Ia berpikir mungkin benjolan tersebut akan segera hilang. Namun, ketika benjolan tersebut tidak kunjung hilang, ia menjadi khawatir dan akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Dalam sekali lihat, dokter langsung tahu penyakit apa yang diderita oleh orang ini. Dokter kemudian langsung memberitahu pasiennya tersebut bahwa ia menderita herpes genitalia. Orang ini pada awalnya tidak percaya dan meminta dokternya melakukan pemeriksaan ulang, tetapi hasil yang keluar tetaplah sama. Ia positif terkena herpes genitalia.

Mendengar hal tersebut, orang tersebut menjadi sangat histeris. Ia menangis sejadi-jadinya. Ia bertanya-tanya mengapa harus dirinya yang terkena penyakit kelamin menular ini dan bukannya orang lain. Ia pun menangisi nasibnya yang malang ini. Ia merasa bahwa saat itu adalah akhir dari hidupnya. Ia tidak akan bisa bergaul dengan orang lain lagi karena mereka semua pasti akan menjauhinya. Ia akan sendirian seumur hidupnya.

Akan tetapi, dokter dan ibu tirinya berhasil meyakinkan orang ini bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya. Meskipun masih shock, ia mulai mengerti. Sesampainya di rumah, ia langsung mencari-cari informasi tentang hrpes genitalia ini. Semakin banyak informasi yang ia dapatkan, semakin ia bisa menerima keadaannya ini.

Oleh: Meilia Hardianti

(vem/rsk)