Dionisos Sang Dewa Pesta

Fimela diperbarui 25 Nov 2013, 19:13 WIB

Ladies, masih mengenai tradisi atau peradaban seks yang terjadi pada zaman dahulu. Tidak seperti sekarang yang cenderung menganggap seks sebagai hal yang tabu, seks jaman dahulu bisa lebih terbuka ya Ladies.

Rata-rata orang jaman dahulu menganggap seks sebagai hal yang sangat biasa. Karenanya, pesta seks atau seks masal sudah menjadi pemandangan umum yang sering dilakukan.

Ini dibuktikan dari lansiran laman wikibooks.org mengenai ritual pesta atau kultus Dionisos yang dahulu diselenggarakan di Yunani dan Romawi. Banyak, dan mungkin hampir semua, kegiatan kultus tersebut melibatkan kegiatan pesta pora seperti minum anggur dan pesta seks.

Dionisos sendiri dikenal sebagai Dewa anggur dan pesta. Makanya, gak heran kalo kultus dan festival yang diselenggarakan untuknya juga tidak jauh-jauh dari minuman dan pesta pora, termasuk wanita dan tentu saja, seks masal.

Terlahir sebagai anak Zeus dan Semele, ibunya meninggal sebelum Dionisos sempat dilahirkan dan sang Dewa dirawat oleh paman dan bibinya, Ino dan Athamas. Dionisos sempat didandani seperti wanita oleh bibinya dan disamarkan sebagai anak kambing oleh Zeus untuk menghindari Hera. Oleh Silenos, Dionisos diajari rahasia alam dan cara membuat anggur.

Salah satu sifat buruk Dionisos adalah tidak suka bila ada yang tidak menyembahnya dan memberi hukuman dengan membuat mereka menjadi gila. Sosoknya sering digambarkan dalam wujud pria mirip wanita, berjanggut, membawa tongkat thirsos dan wadah anggur, dalam balutan kulit hewan.

Menurut beberapa kepercayaan, Dionisos tidak hanya dianggap sebagai dewa anggur, tapi juga dewa kesuburan dan penguasa tertinggi selain Zeus. Nah, pantas saja ya Ladies!

Oleh: Ardisa Lestari

(vem/rsk)
What's On Fimela