Bunda, sudah pernahkah Anda mendengarkan kabar tentang sosialisasi penggunaan kondom dari pemerintah, khususnya menteri kesehatan? Sosialisasi tersebut bahkan merasa perlu dicanangkan pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di satu sisi memang baik, tapi di sisi lain?
Nah Bun, sosialisasi tersebut menurut kaskus.co.id adalah sebuah upaya yang diusulkan oleh menteri kesehatan yang baru, Nafsiah Mboi, sebagai pencegahan penyebaran penyakit seksual menular dan mematikan, yakni HIV/AIDS. Alasannya, dengan menggunakan kondom diperkirakan hubungan seks akan lebih aman dan menurunkan resiko penyebaran penyakit tersebut.
Tapi Bunda, program sosialisasi kondom tersebut ternyata menjadi kontroversi yang panjang. Banyak pihak yang merasa program tersebut hanya membuka jalan bagi terjadi tindak penyelewengan, seperti akan semakin banyaknya orang yang memanfaatkan pengetahuan dari sosialisasi sebagai jalan terang untuk berhubungan seksual secara aman di luar nikah.
Hal sama yang diungkapkan di laman suar.okezone.com, menyatakan bahwa adanya sosialisasi kondom ke masyarakat justru menjadi inspirasi. Kalangan remaja yang terutama mengambil sisi negatif dari sosialisasi tersebut, yakni dengan semakin percaya diri untuk melakukan hubungan pra-nikah yang tentunya menjadi hal yang sulit diterima di masyarakat Indonesia.
Untuk itu, Bunda yang di rumah harus tetap waspada. Bukan mencegah penyebaran HIV/AIDS-nya yang seharusnya menjadi sorotan orang tua yang memiliki anak usia remaja, tapi melakukan hubungan seksualnya yang harus diperhatikan dan dihindari. Bunda bisa menerapkan pendidikan seks di rumah dengan benar untuk mencegahnya dari ‘dalam’.
Oleh: Kamilah
(vem/rsk)