Kacapiring: Tanaman Hias Sekaligus Tanaman Obat

Fimela diperbarui 15 Nov 2013, 18:57 WIB

Moms pasti mengenal tanama hias kacapiring, tanaman perdu yang tumbuh rindang ini biasa ada di taman-taman sebagai tanaman bias. Sebagai tanaman hias, kacapiring biasanya dijadikan sebagai pagar hijau atau pagar alami sekaligus dikenal dengan bunganya yang memiliki aroma harum semerbak. Namun, apakah moms sekalian tahu bahwa tanaman hias yang satu ini sangat bermanfaat sebagai tanaman obat?

Media pikiran-rakyat.com bahkan menjelaskan bahwa tanaman ini memiliki nama yang berbeda di berbagai daerah biasanya di Jawa disebut ceplok piring, dan orang Bali menyebutnya jempiring. Tanama hias ini mudah tumbuh di sembarang tempat, baik daerah dingin maupun panas. Namun, biasanya lebih cocok tumbuh di daerah pegunungan.

Tanaman ini memiliki bunga yang berukuran besar dan wangi, dengan ketinggian pohon hingga 2 meter. Bunganya indah mirip dengan bunga mawar putih dengan tajuk-tajuk melingkar dan bersusun membentuk satu kesatuan yang anggun. Daunnya berbentuk oval, tebal, licin dan mengkilap pada permukaan telapak daun bagian atasnya. Karena keharuman bunganya, kacapiring mempunyai nilai komersial untuk dibuat minyak wangi. Sedang pengembangbiakan tanaman ini dilakukan dengan cara stek.

Ditambahkan dari laman terapidiabetesmelitus.com, tanaman kacapiring memiliki manfaat medis seperti mengobati diabetes mellitus, sariawan, demam dan membantu memperlancar pencernaan. Caranya pun mudah untuk menggunakan tanaman kacapiring untuk obat tradisional. Yakni dengan cara mengambil beberapa helai daunnya dan dimasak dalam air hingga mendidih. Bisa juga digunakan sebagai bahan makanan seperti botokan jika orang Jawa menyebutnya.

Oleh: Guk Sueb

(vem/rsk)
What's On Fimela