Pembatasan penggunaan Obat Herbal di Eropa

Fimela diperbarui 15 Nov 2013, 18:26 WIB

Sejak lama Uni Eropa melarang atau lebih tepatnya membatasi penggunaan obat herbal di Eropa. Seperti yang dikutip dari bbc.co.uk, Sejak ide pembersihan Eropa dari obat herbal berbahaya muncul beberapa tahun lalu, tanggal 30 April 2011 adalah tenggat akan berakhirnya periode transisi selama tujuh tahun yang ditetapkan Uni Eropa untuk pendaftaran dan pelegalan obat herbal.

Peraturan terbaru ini akan mengatur seluruh jenis produk herbal termasuk herbal populer seperti echinacea, St John's Wort dan valerian, serta ramuan obat tradisional China dan India. Produk-produk herbal tradisional yang telah mendapatkan persetujuan masih dapat diperoleh konsumen dengan menggunakan label atau logo tertentu pada produknya.

Disadur kembali melalui kompas.com, para ahli menekankan alasan keamanan adalah kekhawatiran utama dari penggunaan obat herbal. Efek yang sangat kuat dari berapa jenis ramuan herbal dikhawatirkan akan berinteraksi dengan obat-obat kimia. Hanya opbat-obatan yang lolos uji oleh Medicine and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) yang boleh dijual di pasaran.

Aturan dari Uni Eropa ini sekaligus dilakukan agar bisa mengidentifikasi produk yang memenuhi standar keamanan, kualitas dan informasi mengenai penggunaan yang aman. Selain itu, efek samping obat serta dampak yang ditimbulkan ketika obat ini berinteraksi dengan obat lain juga wajib dicantumkan.

Disebutkan bahwa, produsen atau importir juga diminta menunjukkan bahwa produk mereka sudah "punya rekam jejak", yakni teruji aman selama pemakaian sedikitnya 30 tahun terakhir, termasuk separuh dari periode itu selama dipasarkan di UE.

Oleh: F’

(vem/rsk)