Ladies, ekstrak kunyit adalah salah satu bahan baku jamu tradisional dan modern yang dipakai dalam pengobatan herbal di Indonesia. Ekstrak kunyit berupa bubuk kering berwarna kuning cerah atau orange yang mengandung polyphenol. Konsentrat bubuk ini dapat larut dalam minyak, tidak berasa, atau pun beraroma. Ekstrak kunyit dapat dipakai sebagai pewarna makanan apabila dicampur dengan minyak. Selama ini, ekstrak kunyit telah dimanfaatkan dalam ilmu pengobatan herbal yang berguna sebagai sumber antioksidan dan anti radang.
Untuk mendapatkan ekstrak kunyit, rimpang tanaman kunyit harus direbus dan dikeringkan terlebih dahulu. Setelah benar-benar kering, barulah kunyit digiling hingga menjadi bubuk. Bubuk kunyit ini kemudian diekstraksi untuk mendapatkan bahan-bahan aktifnya. Tahukah anda, setelah menjadi ekstrak, kandungan bahan aktif curcuminoid pada ekstrak kunyit menjadi 18 kali lebih banyak daripada pada kunyit segar atau kunyit kering biasa. Biasanya, konsentrat kunyit disebut juga dengan Curcumin.
Ekstrak kunyit telah diteliti oleh banyak ilmuwan yang ingin mengetahui kehebatannya dalam mengatasi penyakit Alzheimer, pikun, kanker (termasuk kanker payudara), dan juga diabetes. Dalam istilah ilmiah, ekstrak kunyit atau Curcumin disebut juga pewarna makanan E100 atau diferuloylmethane. Saat dijual di pasaran, ekstrak kunyit dijual sebagai turmeric extract atau turmeric extract. Di negara-negara lain, ekstrak kunyit disebut juga Haldi (bahasa Hindi, India Utara), Manjal (bahasa Tamil, India Selatan), Al-kurkum (bahasa Arab), Jiang Huang (bahasa Cina), dan Curcuma (bahasa Perancis, Spanyol, Portugis, Italia dan Romawi).
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)