Menanam kumis kucing sebenarnya tidak terlalu sulit. Laman bimbingan.org bahkan menyarankan untuk menanam kumis kucing di dalam pot. Selain bermanfaat untuk kesehatan, kumis kucing juga bisa berfungsi sebagai tanaman hias.
Kalau Anda serius ingin membudidayakan tanaman ini maka salah satu hal yang perlu Anda cermati adalah cara pemeliharaannya. Di bawah ini adalah sekilas informasi dari laman iptek.net.id tentang pemeliharaan tanaman kumis kucing.
a. Penyulaman. Proses ini dilakukan terutama pada tanaman yang mati atau yang tumbuh tidak normal dengan tanaman baru yang umurnya tidak berbeda jauh. Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan tanaman seragam.
b. Penyiangan. Saat muda harus sering disiangi daripada saat tua karena gulma sudah ditekan oleh tanaman di atasnya.
c. Pemupukan.
-Untuk pupuk organik, diberikan dengan jumlah 1-2 kg pupuk per tanaman sekali sebulan per tanaman. Saat tanaman dewasa diberikan 1,5-3 kg pupuk per tanaman 2-3 minggu sekali.
-Untuk pupuk konvensional gunakan 75 gram urea, tiap 3 kali panen atau 6-9 minggu sekali, disebar dalam garis yang dangkal diantara tanaman lalu segera ditutup tanah.
d. Pengairan dan penyiraman. Awal pertumbuhan siram 1-2 kali sehari. Saat kumis kucing sudah nampak kuat dan rimbun penyiraman dikurangi. Bisa juga menggenangi saluran antara bedengan dengan air. Pokoknya jaga jangan sampai tanah menjadi kering.
e. Penyemprotan pestisida. Hal ini dilakukan jika tanaman mempunyai gejala diserang hama penyakit. Jadi Anda tidak perlu sering-sering menyemprotkan pestisida.
Oleh: Hening
(vem/rsk)