Menanam Alfalfa sebenarnya cukup mudah. Tanaman ini ideal untuk meningkatkan kualitas tanah dan menyediakan kontrol erosi, kata laman gardeningknowhow.com. Namun karena dianggap mudah, maka bisa terjadi kesalahan dalam cara menanam.
Menurut Eddie Funderburg dalam noble.org, terdapat empat kesalahan yang sering dilakukan dalam menanam Alfalfa.
1. Pemilihan tempat
Pilihlah tempat di mana Alfalfa bisa tumbuh subur biasanya di area bawah (tanah aluvial rendah yang sering terdapat di sekitar sungai) yang bebas dari lubang-lubang. Jangan mencoba menanam selain pada tanah di atas contohnya tanah berbbatu atau di perbukitan karena afalfa tidak akan tumbuh dengan baik. Jika Anda memaksa, hasilnya tidak terlalu bisa diharapkan.
2. Keasaman, tanah yang gersang
Sebelum menanam tes dulu kandungan pH tanah, yang baik berkisar di atas 6.0 atau 6.5. Pastikan Anda mampu memberi banyak pupuk pada tanaman Anda.
3. Persiapan persemaian yang buruk dan teknik menanam
Menanam alfalfa sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah ahli. Untuk Anda yang masih amatir sediakan persemaian yang baik, kuat, lembut dan bebas dari bongkahan-bongkahan besar. Gunakan bor untuk menanam dan jangan menaburkan biji sampai lubangnya cukup dalam untuk diisi.
4. Setelah menanam lupa merawat
Binatang ternak, serangga, ulat grayak, dan kumbang bisa menyerang dan merusak alfalfa jika Anda tidak sering mengeceknya. Selain itu Anda perlu dengan rajin menyiangi rumput liar karena jika tidak bisa mengurangi produksi dan kualitas alfalfa.
Kunci untuk menanam alfalfa sebenarnya adalah komitmen yang kuat untuk terus menanam mulai dari masalah pemilihan tempat sampai memanen hasilnya. Kalau perlu Anda bisa mengikuti semacam program yang akan memandu Anda mengenai cara menanam alfalfa yang benar.
Oleh: Hening
(vem/rsk)