Pembuatan obat secara tradisional dari bahan tanaman, baik itu dari daun, bunga, batang, akar, umbi, maupun kulit pohon, telah dikenal sejak jaman kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia. Penggunaan obat tradisional, menurut tipssehatku.com, juga tidak bisa dilepaskan dengan unsur mistis dan warisan leluhur secara turun-menurun. Pada awalnya, jamu biasa dibuat sendiri berdasarkan resep keluarga. Namun sekarang sudah banyak perusahaan farmasi yang memproduksi obat tradisional dalam kemasan modern.
Hanya saja, perlu diketahui bahwa penggunaan obat tradisional juga tidak terlepas dari efek samping. Obat tradisional pada umumnya memiliki resiko efek samping yang lebih kecil daripada obat modern, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari resiko penggunaan obat tradisional:
1. Amati dengan baik perbedaan bentuk antar tanaman obat, karena banyak sekali tanaman yang mirip satu sama lain. Kemiripan tersebut juga seringkali menjadi penyebab salah identifikasi tanaman obat dan mengakibatkan timbulnya gejala efek samping tanaman obat tradisional.
2. Cuci bersih tanaman obat sebelum digunakan agar terhindar dari kontaminasi pestisida dan hewan kecil yang kemungkinan masih menempel pada saat akan diolah menjadi racikan jamu.
3. Ada beberapa tanaman obat, seperti daun sirsak, yang dapat menimbulkan efek samping. Cara menghindarinya, pada rebusan tanaman, tambahkan daun sambiloto, daun pegagan, maupun madu.
4. Jika ingin menyimpan tanaman obat tradisional untuk jangka waktu yang lama, simpanlah dalam wadah bersih dan tertutup. Sebelumnya, bersihkan tanaman obat dalam kondisi kering agar tidak mudah busuk dan menjamur.
5. Tanaman obat sebaiknya direbus dalam wadah tanah atau keramik, karena wadah logam dapat menimbulkan pencemaran pada racikan jamu.
6. Perhatikan besar kecilnya api kompor saat merebus tanaman obat agar kandungan khasiatnya tetap terjaga.
Oleh: Fadhila Eka Ratnasari
(vem/rsk)