Ladies, melalui serangkaian penelitian ilmiah, teh hitam telah dikenal memiliki banyak manfaat yang baik sebagai tanaman obat bagi tubuh kita. Pada umumnya teh hitam juga aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar per harinya.
Akan tetapi ladies, pada beberapa kondisi tertentu, sebaiknya kita mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi teh hitam. Jika dipaksakan, bukan efek baik yang kita rasakan, malah efek samping dari teh hitam semakin memperburuk keadaan tubuh.
Nah, pada keadaan apa saja sebaiknya kita mulai membatasi konsumsi teh hitam? Yuk, kita cari tahu bersama.
Menurut laman webmd.com yang secara khusus membahas seluk beluk teh hitam sebagai tanaman obat, beberapa kondisi kesehatan mengharuskan pembatasan konsumsi teh hitam, antara lain:
1. Ibu hamil dan menyusui.
Batasi konsumsi teh hitam tidak lebih dari dua cangkir per hari, karena kelebihan konsumsi kafein pada ibu hamil dan menyusui dapat berdampak kurang baik pada bayi. Seperti berat lahir rendah dan masalah kesehatan lainnya.
2. Penderita anemia.
Konsumsi teh hitam akan memperburuk anemia pada orang-orang yang kekurangan zat besi.
3. Penderita gangguan jantung.
Batasi konsumsi teh hitam, karena dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
4. Penderita diabetes.
Batasi konsumsi teh hitam, karena kafein dapat mengganggu kadar gula darah.
5. Penderita diare.
Kafein dalam teh hitam, terutama jika dikonsumsi berlebihan, dapat memperburuk diare.
6. Penderita glukoma.
Kafein dalam teh hitam berpotensi meningkatkan tekanan di dalam mata.
7. Penderita tekanan darah tinggi.
Kafein dalam teh hitam berpotensi meningkatkan tekanan darah penderita hipertensi.
8. Penderita osteoporosis.
Teh hitam dapat meningkatkan jumlah kalsium tubuh yang dibuang melalui urine. Hal ini berpotensi melemahkan tulang. Oleh sebab itu, batasi konsumsi teh hitam tidak lebih dari 2 hingga 3 cangkir per hari (mengandung sekitar 300mg kafein). Seimbangkan dengan konsumsi suplemen kalsium untuk mengganti kalsium yang terbuang.
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)