Sebagai salah satu obat herbal, jahe dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk, mulai dari rimpang segar, bubuk ekstrak, hingga minyaknya. Pada umumnya, jahe banyak dimanfaaatkan untuk mengatasi perut yang bermasalah. Contohnya, mual, mabuk perjalanan, morning sickness, rasa ingin muntah, kolik, hingga diare.
Selain itu, jahe juga sering dipakai sebagai pereda nyeri, contohnya untuk mengatasi arthritis, sakit saat menstruasi, pegal-pegal, kaku otot, dan sakit kepala. Tidak hanya itu, ladies, potongan rimpang segar jahe juga dapat ditempelkan langsung pada luka bakar untuk mengurangi rasa sakitnya.
Nah, dibalik berbagai manfaatnya, saat menggunakan jahe sebagai obat herbal kita juga harus memperhatikan efek samping yang mungkin ditimbulkannya.
Menurutt WebMD.com, jahe pada umumnya aman digunakan. Namun, sebagian orang mungkin mengalami gangguan efek samping ringan seperti diare atau perut tidak nyaman. Beberapa wanita juga melaporkan darah menstruasi yang keluar menjadi lebih banyak kerika menggunakan jahe untuk mengatasi nyeri menstruasi.
Khusus untuk ibu hamil dan menyusui, penggunaan obat herbal dari jahe harus dilakukan dengan sangat berhati-hati. Beberapa kasus keguguran pernah dilaporkan oleh beberapa ibu hamil yang menggunakan jahe untuk meredakan gejala morning sickness. Ibu hamil juga dilarang mengkonsumsi jahe sesaat sebelum melahirkan karena dikhawatirkan dapat membuat darah yang keluar pada saat persalinan sangat banyak. Untuk itu, penggunaan obat herbal dari jahe pada ibu hamil dan menyusui harus selalu dikonsultasikan dengan dokter.
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)