Siapa sih yang tidak kenal cincau yang sering digunakan sebagai minuman? Cincau sendiri sebenarnya berasal dari tanaman yang bernama latin cyclea barbata miers.
Cincau termasuk dalam jenis tanaman merambat dengan lingkar batang yang kecil, kulit batang yang kasar dan berduri. Bentuk daunnya perisai, bunga kuning dengan buah batu berwarna merah mempunyai bentuk lonjong, lansir laman infoherbaltradisional.blogspot.com. Panjang bantang bisa mencapai belasan meter. Tanaman ini dapat ditemukan di daerah terbuka tepi hutan, semak belukar, dan merambat pada pagar tanaman, serta cocok tumbuh di daerah dengan ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut.
Kurang lebih terdapat tiga jenis tanaman cincau.
1. Cincau hitam dari genus Mesona
Laman klinikpengobatanalami.wordpress melansir ciri-cirinya sebagai berikut: batangnya kecil dan ramping, dan pada ujung batang tumbuh batang kecil, ada yang tumbuh batangnya menjalar ke tanah dan ada pula batang yang tumbuh tegak. Daunnya lonjong, berujung runcing. Bunganya sangat mirip dengan daun kemangi yang memiliki warna merah muda atau putih keunguan. Cincau yang berwarna hitam diambil dari getah hijau kehitaman yang dihasilkan oleh batang dan daun.
2. Cincau hijau (Cylea barbata Myers)
Daunnya berwarna hijau pucat dengan rambut di atas permukaannya. Menghasilkan cincau hijau yang lebih padat.
3. Cincau Perdu (Melasthoma polyanthum)
Menurut laman foragri.blogsome.com ciri-cirinya adalah: daun berbentuk lonjong dengan ujung meruncing, berwarna hijau tua dengan ukuran lebar 8 cm dan panjang 12 cm, halus, licin, kaku, dan tebal.
Dari semuanya cincau yang dihasilkan dari cincau hijau adalah yang paling disukai. Menurut laman cybex.deptan.go.id hal ini terjadi karena cincau tersebut memiliki rasa yang enak, serta tahan lama atau tidak mudah mencair.
Oleh: Hening
(vem/rsk)