Efek Samping Dari Kunir

Fimela diperbarui 07 Nov 2013, 16:46 WIB

Kunir atau kunyit dikenal sebagai penambah nafsu makan. Tanaman yang juga sering dijadikan bumbu ini sangat terkenal di Indonesia sebagai salah satu bahan obat atau jamu paling berkhasiat. Dibalik khasiatnya, kunir juga memiliki efek samping tersendiri. Inilah mengapa penetapan dosis penting untuk menjaga agar efek samping tidak muncul karena dosis berlebihan.

Efek samping yang sering terjadi karena kunir antara lain adalah:

1. Alergi
Umumnya kunir aman bagi siapa saja. Tapi ini pengecualian untuk orang yang memiliki alergi. Mual, muntah, dan diare bisa terjadi karena alergi kunir. Apabila alergi terletak pada kulit, bisa terjadi gatal, kemerahan, dan perih seperti terbakar.

2. Masalah di kantong empedu
Konsumsi kunir berlebihlah yang dapat membuat yang dapat menyebabkan masalah pada hati dan kantong empedu. Batu empedu seringnya terbentuk karena konsumsi berlebih. Padahal secara dosis normal, kunir sangat baik untuk hati dan empedu.

3. Pendarahan
Dilansir dari newhealthguide.org, kunir dapat mencegah sel darah merah untuk menyatu dan dapat menyebabkan pendarahan. Selain itu penggumpalan darah di hari juga dapat terjadi.

4. Kontraksi uterus
Kunir dapat meningkatkan aktivitas otot di sekitar uterus. Jadi Anda yang sedang hamil, sebaiknya hindari kunir karena dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran dini.

Efek-efek samping ini sudah dipahami dengan baik di dunia kedokteran. Oleh karena itu ada waktu-waktu dimana Anda tidak boleh mengonsumsi kunir seperti saat hamil atau setelah menjalani operasi.

Oleh: Faris Faishal

(vem/rsk)