Ladies, sebagai orang Indonesia kita pasti sudah tidak asing langi dengan kata jamu. Ramuan yang konon berkembang di daerah Jawa ini memiliki khasiat yang tidak bisa dielakkan khasiatnya. Lalu bagaimana pandangan bule pada jamu Indonesia?
Ditulis di placenta-anticancer.info, seorang warga asing, Dr. van Ewijk’s, memaparkan bahwa jamu adalah pengobatan alami yang sudah ada sejak Kerajaan Hindu Mataram, kira-kira 1300 tahun lalu di Yogjakarta dan Solo. Saat itu, jamu masih belum dikenal di belahan dunia mana pun.
Hingga kaum penjajah dari Belanda datang dan menyadari betapa jamu sangat manjur. Belanda yang menyadari hal ini akhirnya menjajah Indonesia selama ratusan tahun demi ikut menikmati tanaman ajaib yang tumbuh subur di ibu pertiwi kita ini.
Ditulis pula bahwa jamu dibuat dari pohon, daun, biji, kulit pohon, akar maupun buah dari tumbuhan herbal. Saat ini sebuah universitas di Belanda yaitu University of Leiden memiliki perpustakaan dan analisis jamu terbaik dan terbesar. Bahkan sebuah ensiklopedia yang ditulis oleh J. Kloppenburg-Versteeg pada tahun 1907 masih menjadi referensi jamu terbaik di dunia.
Namun rupanya, menurut para bule ini jamu tidak baik dikonsumsi oleh anak-anak dan wanita hamil. Meskipun anggapan ini tidak sepenuhnya salah karena nyatanya anak-anak dan wanita hamil memang harus berhati-hati dalam memilih jamu, namun sebenarnya ada jamu yang ramah bagi mereka.
Dunia mengakui bahwa jamu asal Indonesia ini selain mujarab juga sangat ekonomis. Berbagai penyakit termasuk kanker dapat diatasi bahkan tanpa efek samping! Keren, bukan?
Oleh: Kustin Ayuwuragil D.
(vem/rsk)