Ladies, sebenarnya, negara mana sih yang pertama kali mencetuskan nama jamu? Kalau secara harfiah, jamu pasti ditemukan hanya di Indonesia. Tapi, adakah negara lain yang juga mengenal “jamu” dalam kehidupan mereka? Yuk kita cari tahu sejarahnya.
Menurut Wikipedia.org, dokumen mengenai jamu pertama kali menyebutkan bahwa jamu berasal dari kerajaan Mataram pada tahun 1300 lampau. Resep jamu banyak di adaptasi dan diadopsi dari Ayurweda dari India. Masih ingat kan pada jama itu penduduk Indonesia masih banyak menganut Hindu Budha dari India?
Dahulunya, jamu hanya diberikan oleh para dukun. Walaupun begitu, biasanya “resep” jamu diberikan oleh para perempuan, dan jamu juga diracik oleh para perempuan. Tidak hanya itu, para perempuan juga menjajakan jamu di sepanjang jalan.
Jamu, pada saat itu, merupakan sebuah ilmu yang diturunkan dari ibu kepada anak perempuan, dari ayah kepada anak lelaki, dan seterusnya. Biasanya para orang tua akan mengajari anak mereka untuk meracik jamu. Selain itu, mereka juga akan menulis resep itu dan menjadikannya sebuah buku. Ada sebuah buku yang ditulis oleh Mrs. Kloppenburg-Versteegh pada tahun 1911 yang bertahan hingga saat ini.
Ternyata, jamu juga dikenal oleh bangsa Eropa juga lo, Ladies. Jacobus Bontius adalah seorang ahli fisika yang menetap di Batavia (Jakarta). Dia banyak menulis tentang obat-obatan tradisional Indonesia yang kemudian dicetak oleh Rumphius.
Jadi, ada berapa banyak negara yang mengenal jamu? Ah ada banyak. Kita saja yang tidak tahu.
Oleh: Nastiti Primadyastuti
(vem/rsk)