Tanaman Obat III: Tahukah Anda Tanaman Temulawak

Fimela diperbarui 04 Nov 2013, 21:55 WIB

Ladies, Temulawak atau dalam bahasa latin disebut dengan Curcuma xanthorhiza adalah tumbuhan asli dari Asia Tenggara yang memiliki ciri khusus yaitu batangnya yang menyatu dengan pelepah daun. Tanaman temulawak tergolong kedalam salah satu jenis tumbuhan umbi-umbian yang banyak tumbuh secara liar di pekarangan. Sebagai tumbuhan obat atau apotik hidup, temulawak menyimpan banyak sekali manfaat yang terutama terkandung dalam umbi atau rimpangnya yang terpendam dalam tanah.

Di Indonesia, temulawak biasanya dimanfaatkan sebagai bahan jamu herbal yang memiliki banyak khasiat. Umbi temulawak sendiri memiliki beragam kandungan nutrisi dan senyawa kimia herbal seperti karbohidrat, kurkumin, minyak atsiri serta beberapa kandungan mineral kompleks lainnya. Seperti yang dijelaskan pada situs kew.org, dengan berbagai kandungan nutrisi dan senyawa kimia tersebut, temulawak memiliki beberapa fungsi bagi tubuh kita, diantaranya sebagai anti inflamasi (anti radang), hepototoksik (anti keracunan empedu), fungistatik (anti jamur), serta sebagai bakteriostatik (anti mikroba berbahaya).

Temulawak memiliki ciri-ciri fisik seperti semak-semak tanpa batang, tingginya antara 2 sampai 5 meter. Daunnya menyerupai daun pisang. Temulawak tumbuh dengan subur di daerah yang berada dataran rendah. Temulawak dapat dipanen saat usianya mencapai 8-12 bulan saat daun sudah menguning. Yang dimanfaatkan dari temulawak adalah umbinya, bukan daunnya. Umbinya tumbuh di pangkal batang biasanya berukuran antara 6cm-15cm. Umbi temulawak berwarna kuning gelap, terkadang warnanya coklat muda. Rasanya sangat pahit. Itulah karakteristik dari temulawak, meskipun rasanya pahit tapi manfaatnya banyak lho Ladies.

Oleh: Ismaya Indri Astuti

(vem/rsk)
What's On Fimela