Fakta dan Risiko Operasi Plastik

Fimela diperbarui 01 Nov 2013, 21:18 WIB

Operasi plastik sudah bukan berita baru lagi di dunia kencatikan. Bahkan kabarnya, di Korea sana operasi plastik sudah sangat umum dilakukan tidak hanya oleh para wanita, bahkan para pria demi penampilan yang sempurna.

Tahukah Ladies bahwa operasi plastik dilakukan pertama kali oleh ahli bedah Amerika pada awal abad ke sembilan belas kepada tentara Amerika untuk merekonstruksi kerusakan bagian tubuh karena luka perang? Bedah plastik tersebut pada awalnya hanya meliputi membetulkan rahang yang patah, transplatasi kulit untuk kulit yang terbakar, dan sejenisnya.

Nah, saat ini Ladies, bedah plastik sudah tidak hanya terbatas pada rekonstruksi akibat kecelakaan, namun juga untuk menyempurnakan penampilan.

Menurut buzzle.com, berdasarkan survey yang dilakukan American Society for Aesthetic Plastic Surgery (ASAPS), beberapa operasi plastik yang paling populer di antaranya adalah liposuction atau sedot lemak, operasi pembesaran payudara, operasi kelopak mata, operasi untuk membentuk hidung serta operasi untuk membentuk perut.

Sekalipun dilakukan oleh ahlinya, bukan berati operasi plastik itu bebas resiko. Setiap operasi memiliki resiko, seperti halnya dengan operasi plastik. Di antaranya adalah infeksi, kerusakan saraf, necrosis atau matinya salah satu jaringan tubuh.

Selain itu, masih ada juga kemungkinan hasil operasi plastik tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Bisa jadi bukannya membuat penampilan semakin menarik, malah mengurangi penampilan alami Ladies yang sudah unik dan menarik.

Nah Ladies, apapun keuntungan atau resikonya, ada baiknya jika kita mempertimbangkan lebih dalam sebelum menjalani operasi plastik. Kalau Ladies memang berniat menjalani operasi plastik, pastikan Ladies memilih ahli bedah resmi yang sudah berpengalaman.

Oleh: Teylita A

(vem/rsk)