Memakai high-heels memang akan sangat membantu penampilan Anda karena akan memberikan ilusi tubuh lebih tinggi dan kaki lebih jenjang. Hal inilah yang membuat banyak wanita kemudian memilih untuk melakukan operasi pengecilan dan pemotongan jari-jari kaki supaya tidak perlu lagi tersiksa saat memakai stiletto atau 7 cm-pump shoes kesayangan. Dan high-heels juga tidak hanya menjadi monopoli wanita-wanita dengan usia 20 tahun ke atas. Remaja usia belasan pun banyak yang menjadi fans fanatik high-heels.
Tapi bagaimana, sih, sebetulnya ‘hukum’ penggunaan high-heels pada remaja?
Dalam sebuah artikel dari huffingtonpost.com yang diposting oleh Dr. Neal M. Blitz, seorang pakar podiatri, dia menjelaskan bahwa penggunaan high-heels pada usia remaja dapat mengakibatkan bentuk tulang kaki menjadi abnormal. Secara simpel, pertumbuhan tulang pada usia belasan terjadi dari tulang lunak yang sudah lebih tua dari yang lainnya, yang mengeras dengan support dari kalsium. Nah, proses mengerasnya tulang lunak ini bisa mengalami ‘kesalahan’ apabila seorang gadis remaja suka memakai high-heels. Tekanan yang tidak proporsional pada kaki menjadi penyebab utamanya.
Memang, tinggi high-heels yang dipakai dan variasi jenis sepatu yang digunakan dapat menjadi solusi untuk tetap bisa memakai high-heels tanpa rasa khawatir. Namun, hal ini tidak bisa serta merta dijadikan solusi utama, karena resiko pada pertumbuhan tulang jelas terpampang.
So, Ladies, jika Anda memiliki putri atau saudara perempuan yang memiliki kegemaran memakai high-heels dengan usia yang masih belia, sebarkan informasi ini, ya.
Oleh: Mazhi
(vem/rsk)