Saat ini di Indonesia, memang banyak orang memakai tindik di hidung mereka. Tidak peduli pria maupun wanita, tindik di hidung menandakan keberanian berekspresi dan bagi wanita juga dapat menambah kecantikan penampilannya. Meskipun begitu, banyak pula orang yang kurang menyukai penampilan tindik hidung karena dianggap melanggar norma kesopanan dan terkesan liar.
Nah, tahukah anda bahwa tradisi tindik hidung sebenarnya mulai dicatat sekitar empat ribu hingga lima ribu tahun lalu di dalam kitab suci dan berasal dari Timur Tengah. Kebudayaan ini kemudian disebarkan ke India dan menjadi tradisi kecantikan disana hingga sekarang. Bahkan, menurut ritualartspdx.com, masyarakat India percaya bahwa menindik bagian kanan hidung akan mempermudah persalinan dan menindik bagian kiri hidung akan memperlancar menstruasi.
Tradisi ini kemudian dibawa kaum Hippies yang melakukan perjalanan spiritual ke India. Sekembalinya ke Amerika Serikat pada tahun 1960’an, kaum Hippies menggunakan tindik hidung tetapi bukan lagi sebagai perlambang kecantikan, melainkan sebagai sebuah bentuk pemberontakan terhadap budaya populer dan nilai-nilai kaum konservatif.
Pada era 1990’an, tindik hidung kembali lagi menjadi tren yang digandrungi remaja baik pria maupun wanita di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena banyak artis populer internasional, seperti Janet Jackson yang gemar memakai tindik pada hidungnya. Sejak saat itulah, tindik hidung bukan lagi sesuatu yang melawan arus, malah begitu digilai oleh banyak orang karena mereka merasa berpenampilan sama seperti idolanya.
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)