Penutup Hidung Suku Apatani

Fimela diperbarui 27 Okt 2013, 18:56 WIB

Anda pasti sudah pernah mendengar mitos-mitos kecantikan suku pedalaman di berbagai penjuru dunia, seperti tradisi kecantikan wanita Dayak yang menggunakan anting-anting berat untuk memanjangkan telinganya, atau tradisi kecantikan sebuah suku di Ethiopia yang mengharuskan setiap wanita memakai piring di bibirnya.

Meskipun aneh, tapi masyarakat setempat menganggap kebiasaan-kebiasaan tak lazim itu sebagai perlambang kecantikan seorang wanita. Ukuran kecantikan pun tidak bisa kita standarkan, mungkin bagi anggota suku-suku tersebut, memiliki telinga yang panjang atau bibir yang lebar membuat wanita terlihat lebih cantik.

Nah, jika para wanita pada suku-suku tersebut memakai perhiasan unik dan menyakiti diri agar tampak cantik, tradisi aneh justru dilakukan para wanita suku Apatani, India. Wanita-wanita ini mengenakan penutup hidung dan mewarnai wajahnya dengan garis hitam. Bukan untuk tampil cantik, tapi untuk membuat mereka tampil sejelek mungkin. Kenapa begitu ya ladies?

Menurut odditycentral.com, pada zaman dahulu wanita-wanita muda suku Apatani terkenal akan kecantikannya. Akan tetapi, kecantikan mereka justru menjadi biang malapetaka karena banyak gadis-gadis muda diculik dan diperkosa oleh laki-laki dari suku lain. Sejak saat itulah, para wanita suku Apatani berusaha tampil sejelek mungkin dengan memakai penutup hidup dan mewarnai wajahnya. Cara ini terbukti efektif, karena para penculik menjadi takut dengan wajah mereka.

Tradisi ini tidak dipertahankan oleh generasi muda suku Apatani. Mungkin karena saat ini mereka merasa sudah cukup aman tanpa harus memakai perhiasan yang memperburuk rupa mereka.

Oleh: Ayu Liskinasih

(vem/rsk)