Dr. Robert Rister dalam steadyhealth.com, menerangkan bahwa menurut sebuah pemelitian terbaru di Perancis, aktivitas Brazilian wax pada area intim wanita ternyata berpotensi menyebabkan penularan salah satu penyakit menular seksual yang disebut molluscum contagiosum. Penyakit ini menyerang dengan menimbulkan benjolan-benjolan di area intim. Wah, menakutkan ya.
Ladies, brazilian wax adalah metode penghilangan bulu di seluruh tubuh dengan menggunakan kombinasi beeswax dan tall oil. Brazilian wax yang asli akan tetap membiarkan sebaris bulu pubis tetap tumbuh, namun Brazilian wax yang dipopulerkan Hollywood dilakuak dengan membersihkan semua bulu yang tampak baik di bibir luar dan dalam vagina, anus, perineum, dan sekitar pantat.
Untuk melakukannya, pertama-tama teknisi Brazilian wax akan mengoleskan campuran beeswax dan tall oil ke dalam g-string kertas. Sebelum dipakai, teknisi Brazilian wax akan menaburkan bedak talc ke area tubuh yang akan dicabut bulunya. Setelah g string dipakai, teknisi akan mengoleskan hot wax. Hot wax ini akan dibiarkan hingga dingin dan mengeras, kemudian secara perlahan-lahan teknisi akan melepaskannya sekaligus mencabut bulu-bulu yang menempel.
Kembali lagi ke molluscum contagiosum, penyakit ini merupakan infeksi virus yang ditularkan dari kontak kulit, termasuk dari alat-alat waxing, handuk basah, hingga area yang diduduki pantat jika tanpa pelindung. Meskipun tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya, benjolan-benjolan di area Miss V dan bagian tubuh lain karena molluscum contagiosum baru dapat hilang setidaknya empat tahun kemudian. Aduh, sangat mengganggu ya, ladies? Nah, selalu berhati-hatilah saat melakukan brazilian wax dengan menjaga kebersihan area intim Anda.
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)