Ladies, apakah selama ini Anda suka menggigiti kuku? Ada banyak hal yang bisa dibaca dari kebiasan tidak baik tersebut. Sebelumnya, ceritakan saja sedikit. Sebagai seorang nail-biter, apakah yang Anda rasakan?
Benarkan bahwa menggigiti kuku membuat Anda nyaman? Bila iya, maka Anda adalah pribadi yang tidak percaya diri. Sayangnya, Anda tidak terlihat keren, Ladies. Anda terlihat insecure. Itulah hal yang pertama kali terlihat dari seorang nail-biter.
Kedua, Anda terlihat sebagai seseorang yang tidak memperdulikan kecantikan jemari Anda. Coba sekarang pandangi jemari dan kuku Anda. Apakah kuku Anda rapi? Kalau iya, maka pemotong kuku dan kikir kuku bukanlah penemuan terakhir abad ini.
Ketiga, menggigiti kuku berarti bahwa Anda membahayakan diri Anda sendiri. Pernahkan Anda merasakan sakit pada bagian nail-bed (bagian kuku terdekat dengan kulit) Anda, tapi Anda tidak mampu menahan keinginan untuk menggigit kuku?
Menurut health.howstuffworks.com, kebiasaan menggigiti kuku pada saat panik adalah kebiasaan yang banyak ditemukan pada anak-anak berumur 10 hingga 18 tahun. Namun, pada beberapa kasus, anak-anak tidak berhenti menggigit kuku hingga tumbuh menjadi berusia 30 tahun.
Nail-biting adalah sebuah gejala yang menunjukkan stress. Oleh sebab itu, nail-biters mengaku merasa aman ketika menggigiti kuku.
Walaupun tidak berbahaya, namun menggigiti kuku bisa membuat kuku dan jemari
Anda rentan terhadap bakteri. Bila menggigit terlalu dalam, maka nail-bed akan berdarah, sehingga rentan terkena bakteri dan infeksi.
Ingin berlatih berhenti menggigiti kuku? Nail art bisa jadi sangat membantu, dan telangkupkan kedua tangan Anda ketika Anda mulai merasa tidak nyaman.
Oleh: Nastiti Primadyastuti
(vem/rsk)