Mitos Lip-balm Picu Kekeringan Bibir

Fimela diperbarui 20 Okt 2013, 22:41 WIB

Menjaga kecantikan tubuh adalah dambaan setiap wanita. Ketika merias dan merawat diri, di sini perasaan saat menjadi ‘the real woman’ muncul dalam diri mereka. Untuk mendapatkan kepuasan dalam persoalan dandanan tubuh, banyak wanita yang melakukan berbagai macam cara. Salah satunya menggunakan produk-produk pabrikan mulai paket perawatan komplit hingga item individu seperti lip-balm.

Salah satu produk kecantikan yang terakhir disebut itu memang cukup efektif untuk menjaga bibir tetap basah dan terlihat tetap sensual. Warnanya pun yang bisa disesuaikan, menjadi beberapa pilihan manis bagi para wanita untuk menggunakannya setiap saat.

Masalahnya, seiring dengan banyaknya produk kecantikan, termasuk lip balm, banyak pula informasi simpang siur terkait masing-masing produk. Dan susahnya lagi, tidak sedikit dari informasi ini yang kemudian berubah menjadi mitos.

Salah satu mitos terkait lip balm adalah produk ini akan memicu bibir semakin kering dan justru menambah kemungkinan bibir pecah-pecah. Apakah mitos seperti ini bisa dibenarkan? Dikutip dari laman marieclaire.co.uk, beberapa bahan dari lip-balm memang disinyalir berpotensi berdampak seperti itu.

Biasanya, bahan-bahan tertentu memiliki pengaruh terhadap sensitifitas bibir. Sehingga setelah penggunaan lip balm ini, bibir bisa jadi malah rusak. Hal ini disebabkan pelembab bibir memiliki bahan dasar seperti champor, alcohol dan atau menthol yang disinyalir memiliki kecenderungan menyebabkan iritasi pada bibir.

Selain itu, penggunaan lip balm akan membuat penggunanya lebih ketagihan dalam menggunakannya. Pasalnya, sensasi kilap yang cukup lembab di bibir ini akan sangat disukai oleh para penggunanya. Tentu hal ini tidak masalah, asalkan perhatikan juga kandungan bahan kimia dan efek negatifnya.

Oleh: Nurrohman Sidiq

(vem/rsk)
What's On Fimela