Saat ini, bagian tubuh mana sih yang tidak dapat ditindik? Banyak orang yang berinisiatif untuk melubangi tubuh mereka di beberapa tempat yang agaknya sedikit aneh untuk dinalar. Tak jarang, lubang tindikan dapat ditemukan pada alis, bibir, lidah, atau hidung.
Awalnya, tindikan hanya dilakukan pada telinga. Oleh karena itu, sebelum membahas mengenai resiko yang dapat muncul karena menindik bagian tubuh lainnya, tak ada salahnya jika anda terlebih dahulu memahami resiko yang mungkin terjadi jika anda menindik telinga, yang notabene merupakan tempat yang paling lumrah di mana penindikan dilakukan.
Laman ent.about.com menyatakan bahwa memang telinga yang ditindik merupakan hal yang lumrah terjadi. Namun penindikan telinga tetap membawa beberapa resiko yang cukup parah, terutama apabila penindikan tidak dilakukan dan diikuti oleh tindak medis yang higienis.
Gejala infeksi dapat berupa warna telinga yang menjadi merah, munculnya iritasi pada lubang yang ditindik yang biasanya ditandai cairan yang berbau busuk. Pada beberapa kasus yang sangat parah, bahkan bisa diikuti munculnya demam serta penurunan tekanan darah.
Jika infeksi terjadi pada cuping telinga, infeksi ini dinamakan perichondritis. Namun, jika infeksi yang terjadi cukup parah dan masuk hingga ke aliran darah, kasus medis ini dinamakan sepsis. Meski sangat jarang, sepsis dapat mengarah pada kematian, atau disebut serangan septic shock.
Resiko infeksi akan semakin tinggi jika yang ditindik pada tulang rawan telinga karena bagian ini memiliki aliran darah yang lebih sedikit sehingga sel darah putih tidak dapat bekerja maksimal dalam memerangi infeksi.
Oleh: Ratih Kristianasari
(vem/rsk)