9 Mitos HIV/AIDS Yang Tidak Perlu Anda Percaya (II)

Fimela diperbarui 12 Okt 2013, 07:14 WIB

Pada artikel sebelumnya, telah dikupas tentang 5 mitos pertama tentang HIV/AIDS yang masih banyak berkembang di masyarakat—meskipun mitos tersebut tidak benar. Masih ada 4 pernyataan salah kaprah tentang HIV/AIDS yang tidak perlu Anda percaya.

Mitos keenam adalah ketika seseorang yang positif HIV telah ditangani dengan baik, maka virusnya tidak akan menular. Faktanya, menurut webmd.boots.com, treatment HIV dapat mengurangi jumlah virus HIV di dalam darah sehingga virus tersebut tidak tampak melalui tes darah. Namun, virus HIV sebenarnya masih ada di dalam tubuh, hanya saja tempatnya tersembunyi di area lain tubuh.

Mitos lain yang banyak berkembang adalah dua orang yang sama-sama positif HIV tidak perlu melakukan safe sex; toh, sudah sama-sama terinfeksi. Hal ini salah besar. Sekalipun dua orang sama-sama tertular HIV, namun melakukan safe sex (misalnya menggunakan kondom) tetap wajib dilakukan. Hal ini untuk mencegah memburuknya HIV di dalam tubuh.

Berikutnya, Anda dapat apakah pasangan Anda positif terkena HIV atau tidak. HIV dapat menjangkiti tubuh seseorang selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah seseorang terserang HIV atau tidak, tes HIV perlu dilakukan—bukan asal menebak melalui ciri-ciri fisik yang ditunjukkan.

Terakhir, HIV tidak menular melalui oral sex. Pernyataan tersebut salah besar. HIV dapat menular melalui seks oral yang Anda lakukan dengan orang yang positif HIV.

Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras

(vem/rsk)