Ladies, pendidikan seksual yang wajib diberikan kepada anak-anak remaja bahkan untuk usia dini bukan tanpa alasan ya. Tujuannya tentu saja untuk menghargai dan menjaga dirinya serta menghargai orang lain. Artinya, dengan pendidikan seksual si anak akan diajarkan bagaimana mengelola emosinya dengan harapan tidak akan terjadi hal-hal yang bersifat porno atau bahkan kekerasan dan kejahatan seksual.
Salah satu yang sering dialami karena kurangnya pengetahuan seksual adalah kasus tentang prostitusi. Bahkan, kasus tersebut bukan terjadi pada seseorang yang tidak berpendidikan loh. Mahasiswa sebagai seorang yang memiliki pendidikan yang cukup masuk dalam dunia prostitusi. Tujuannya, bukan karena mereka memiliki kelainan namun pendidikan seks yang kurang membuat mereka tidak menghargai dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lain, yaitu mencari uang.
Seperti kasus yang dilansir dalam republika.co.id, seorang mahasiswa perguruan tinggi di Bogor yang sedang menyusun skripsi tertangkap karena sedang menjalankan bisnis prostitusinya. Ia bukanlah mahasiswa dari keluarga yang berada karena untuk kuliahpun ia mendapatkan beasiswa. Karena tindakannya itu, ia terancam dipecat dari perguruan tinggi yang sedikit lagi membuat ia menjadi seorang sarjana.
Mahasiswa tersebut menawarkan gadis-gadis muda melalui situs online dengan harga 1,5 juta rupiah. Namun berdasar lansiran yang diambil dari media berbeda, news.detik.com, sang mahasiswa ternyata hanya mendapatkan 'uang lelah' sebesar 200 ribu per orang.
Ia melakukan bisnis tersebut di sela-sela kesibukannya menyusun skripsi nih Ladies. Ia mengaku bahwa uang tersebut ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan untuk biaya skripsi karena selama ia kuliah orang tuanya tidak pernah memberikan uang.
Wah Ladies, memang pendidikan seks maupun pendidikan DAN seks, dua hal ini bukan masalah simple, ya kan?
Oleh: Gilang Pratiwi
(vem/rsk)