7 Sejarah Seksualitas Kuno Part I

Fimela diperbarui 09 Okt 2013, 09:47 WIB

Ladies, pernahkah Anda penasaran dengan kehidupan bercinta masyarakat kuno? Bagaimana cara kehidupan percintaan mereka berlangsung saat alat kontrasepsi belum ditemukan? Mau tahu? Ini dia ulasannya yang disadur dari situs publishersweekly.com!

1. Raja Tiberius yang memimpin pada tahun 4-37 setelah Masehi adalah raja yang paling banyak memiliki aktifitas seksual. Menurut Suetonius, penulis biografi Raja Tiberus, pada usia yang mulai lanjut Raja ini membangun pusat pornografi di Capri yang terletak di dekat Italia.

Di tempat tersebut, para kaula muda melakukan aktifitas seksual. Dengan demikian sang Raja bisa sekedar mengintip atau ikut berpartisipasi. Yang lebih parah, bahkan para balita sudah dilatih untuk menemani Tiberius untuk mandi bersamanya di dalam bath tub.

2. Masyarakat kuno Yunani dan Romawi menyukai bentuk tubuh wanita maupun pria terutama bagian belakang tubuh mereka. Tapi apa yang terjadi pada rahim wanita?

Kepercayaan aneh yang dipegang oleh masyarakat dulu adalah jika wanita memiliki letak rahim yang tidak normal, mereka menyebut wanita itu memiliki penyakit ‘histeria’. Untuk menyembuhkannya, para dokter memberikan bau yang tidak enak dan suara yang sangat keras untuk menakuti rahim agar kembali ke posisinya semula.

Klitoris juga diyakini bukan bagian yang baik dari wanita sehingga para suami tidak bergitu menyukainya. Dahulu para pria kaya juga memiliki ukuran Mr. P yang kecil sehingga jika terlalu besar, dia akan dioperasi.

Oleh: Kustin Ayuwuragil D.

(vem/rsk)