Hubungan Seks Saat Menstruasi: Pandangan Para Peneliti Islam

Fimela diperbarui 25 Sep 2013, 10:14 WIB

Dalam Islam, wanita yang sedang mengalami menstruasi mendapatkan perlakuan khusus. Dia dilarang untuk melakukan beberapa ibadah dan dilarang untuk melakukan hubungan seks. Dikutip dari islamqa.info, bagaimana pandangan para peneliti Islam terhadap hal ini?

“Hubungan seks selama masa menstruasi akan menyebabkan bertambahnya volume aliran darah menstruasi” ungkap Dr. Muhiy al-Deen al-‘Alabi. Mengapa hal itu bisa terjadi? Menurutnya, itu dikarenakan posisi pembuluh darah sedang berada dalam posisi untuk ‘membuang’ darah—posisi horizontal dan penuh dengan darah yang siap dikeluarkan—sehingga dalam kondisi yang rawan terjadi gangguan.

Dinding vagina juga mudah untuk teluka, sehingga gesekan dengan penis dapat mengakibatkan iritasi yang berakibat pada pendarahan yang lebih banyak.

Dr. Muhammad al-Baar juga menambahkan bahwa dinding uterus yang terbuka akan meningkatkan sensitifitas terhadap penyakit yang bisa ditularkan dari kuman dan bakteri yang menempel di penis. Adapun beberapa penyakit serius yang rawan terpicu selama berhubungan seks di masa menstruasi, yaitu:

1. Penyebaran infeksi di tuba falopi sehingga mengakibatkan penyumbatan aliran darah di vagina. hal ini dapat menyebabkan kemandulan hingga kehamilan di luar kandungan(uterus).

2. Penyebaran infeksi di uretra, kandung kemih, dan ginjal (area urinal)

3. Penyebaran jumalah kuman yang signifikan di area kewanitaan.

Apalagi argumentasi Dr. al-Baar? Kebanyakan wanita merasakan rasa sakit selama masa menstruasi sehingga akan menyebabkan ketidaknyamanan wanita. Kondisi fisik wanita cenderung lebih lemah selama menstruasi, seperti rendahnya tekanan darah, mudah lelah, dan sering pusing. Hal ini tentu akan memberi dampak negative bagi sang istri bukan? Jadi ikutilah apa yang diperintahkan agama sehingga tidak akan merugikan pihak manapun.

Oleh: Nastiti Primadyastuti

(vem/rsk)