Ladies, banyak orang yang merasa geli jika mendengar kata rambut kemaluan, atau tak jarang juga terlintas dalam bayangan, bahwa area tersebut merupakan hal yang begitu tak lazim untuk diucapkan. Perlu Anda ketahui bahwa dalam Islam, mencukur rambut kemaluan adalah hal yang disunnahkan dalam agama.
Menurut situs theguardian.com, fungsi rambut kemaluan adalah sebagai penjaga kelembaban. Fungsi sebagai penjaga kelembaban ini sangat dirasakan oleh masyarakat yang dulunya belum mengenal pakaian. Dari sisi kesehatan rambut tersebut akan berfungsi sebagai pemberi kelembaban. Namun dari sisi esetika, rambut berfungsi sebagai penutup kemaluan. Tapi, alangkah baiknya jika Anda mencukur rambut kemaluan demi kebersihan dan kesehatan organ vital Anda.
Hal tersebut berdasarkan atas hadits yang berbunyi: “Ada sepuluh hal dari fitrah (manusia): Memangkas kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), potong kuku, membersihkan ruas jari-jemari, mencabut rambut ketiak, mencukurp rambut pubis dan istinjak (cebok) dengan air” (H.r. Muslim, Abu Daud, Turmudzi, Nasa’i, dan Ibn Majah). Dari keterangan hadits tersebut menunjukkan bahwa mencukur rambut dan bulu tertentu hukumnya disyariatkan dan tidak terlarang.
Mencukur disini maksudnya tidak hanya menggunakan alat tajam seperti pisau cukur. Anda bisa juga mencabuti atau memotongnya menggunakan gunting, atau bisa menggunakan juga cara lainnya memang ada dan tidak beresiko pada kesehatan. Dari sini setidaknya Anda bisa memetik beberapa pelajaran. Bahwa pekerjaan merawat diri adalah hal yang sunannahkan oleh agama, dan merawat diri merupakan suatu perwujudan dari rasa syukur kita kepada Tuhan.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/rsk)