Ladies, banyak kalangan yang secara mengatakan bahwa seks itu merupakan istilah lain dari jenis kelamin yang membedakan antara pria dan wanita. Jika kedua jenis seks ini bersatu, maka disebut perilaku seks. Sedangkan perilaku seks dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk menyatakan cinta dan menyatukan kehidupan secara intim.
Akhir-akhir ini perilaku free seks nampaknya semakin meluas di kalangan masyarakat. Salah satunya berupa ancaman teknologi yang pesat turut memicu penyebarana fenomena free seks. Adanya vidoe rekaman yang dapat disebarluaskan melalui jaringan internet, maka anak-anak dapat dengan mudah untuk mengaksesnya.
Anda tidak bisa menyalahkan teknologi, karena tanpa batas dalam penyebaran video porno yang menimbulkan dampak negatif dalam berbagai sisi kehidupan dan moral. Yang harus diperhatikan adalah kebijaksanaan menyeleksi informasi dan penggunaan secara positif.
Menurut situs researchgate.net, latar belakang terjadinya perilaku seks bebas pada umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu:
- Gagalnya sosialisasi norma-norma dalam keluarga pada anak saat usia remaja, terutama keyakinan agama dan moralitas.
- Semakin terbukanya peluang pergaulan bebas, dan kuantitas pengetahuan tentang perilaku seks pada lingkungan sosial dan kelompok pertemanan.
- Kekosongan aktivitas-aktivitas fisik dan rasio dalam kehidupan sehari-hari.
- Sensitivfitas penyerapan dan penghayatan terhadap struktur pergaulan dan seks bebas relatif tinggi.
- Rendahnya konsistensi pewarisan contoh perilaku tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga-lembaga sosial yang berwenang.
- Rendahnya kepedulian dan kontrol sosial masyarakat.
- Adanya kemudahan dalam mengantisipasi resiko kehamilan.
- Rendahnya pengetahuan tentang kesehatan dan resiko penyakit berbahaya.
- Sikap perilaku dan busana yang kurang sopan dan mengundang desakan seks.
- Kesepian, orang tua berpisah dan anak menjadi tak terurus.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/rsk)