Pernikahan Anak di Bawah Umur

Fimela diperbarui 19 Sep 2013, 11:08 WIB

Masa anak-anak adalah masa yang produktif. Mereka biasa bermain dan belajar. Rasa penasaran mereka sangat besar dan membuat mereka sangat berapi-apai untuk mencoba hal-hal baru. Selain itu, karena jiwa mereka yang cenderung labil, membuat mereka sangat mudah terpengaruhd dan mudah percaya akan hal-hal yang menurut mereka benar.

Dalam kasus psikologis yang ada di dalam penjelasan di atas, adakah Anda bisa membayangkan jika sekarang anak-anak ini harus menikah? Mungkin dari segi umur, kasus-kasus seperti ini paling banyak terjadi pada usia anak-anak remaja. Atau dalam kisaran usia belasan tahun. Ketika anak-anak ini masih berusia di bawah 18 tahun, berarti ia mamang belum saatnya untuk bisa menikmati pernikahan.

Meski di setiap Negara mungkin kisaran umur yang dimaksud bisa berbeda-beda. Tergantung kebijakan dari pemerintahan yang mengatur mengenai kehidupan warga negaranya. Seperti yang dicatatkan oleh youngaluts.about.com, bahwa di beberapa memberikan batasan umur dewasa seperti 19 tahun di Nebraska dan 21 tahun di Puerto Rico.

Kasus-kasus hubungan seks dibawah umur ini ternyata juga banyak terjadi di Negara lain di luar Indonesia. Meskipun, hanya terpaut satu tahun saja dari umur dewasa, tidak aka ada ampun bagi pelaku pemerkosaan. Misalkan kasus yang terjadi di Georgia.

Pelaku akan dimasukkan ke dalam tahanan jika melakukan hubungan seksual dengan anak di bawah umur. Karena hal seperti ini masih masuk dalam kasus pemerkosaan.

Oleh: Nurrohman Sidiq

(vem/rsk)