Lupus menyerang banyak wanita pada usia dimana sistem reproduksi mereka masih aktif. Oleh karenanya, banyak wanita yang mengkhawatirkan soal kehamilan dan penyakit lupus yang mereka miliki. Nah, agar Anda lebih memahami bagaimana sebetulnya korelasi antara lupus dan kehamilan, berikut ini hss.edu memiliki beberapa informasinya.
1. Bisakah seseorang yang terkena lupus hamil?
Tentu saja bisa. Dengan pendampingan yang seksama dari dokter ahli, kehamilan pada penderita lupus dapat dilalui dengan sukses. Meskipun resiko terjadinya komplikasi kehamilan lebih tinggi daripada non-penderita, seorang penderita lupus harus terus memiliki harapan.
2. Kapan sebaiknya memrogram kehamilan?
Waktu terbaik untuk Anda memrogram kehamilan adalah saat tubuh berada dalam kesehatan yang stabil. Semakin sehat tubuh Anda sebelum kehamilan, akan semakin lancar proses hingga kelahiran nanti. Beri perhatian khusus pada kesehatan ginjal Anda.
3. Apakah kehamilan semakin memperparah lupus?
Ini adalah anggapan yang salah besar. Hal-hal yang memperparah lupus antara lain adalah penanganan yang kurang maksimal dan dosis obat yang tidak mencukupi.
4. Pengobatan yang bagaimana yang aman saat hamil?
Lupus tidak akan memberi pengaruh buruk pada perkembangan mental bayi. Untuk masalah fisiknya, pengamatan USG yang teratur dapat menghindarkan bayi dari masalah-masalah motorik nantinya. Pengobatan yang harus dihindari agar tidak mengkontaminasi janin antara lain: siklofosfamid, methotriksat, mikofenolat moftil, leflunomid dan warfarin.
5. Bolehkah menyusui?
Tentu saja boleh. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan steroid yang Bunda jalani bisa saja menghambat produksi ASI. Susui bayi 4 jam setelah konsumsi terakhir steroids.
Oleh: Mazhi
(vem/rsk)